dakwatuna.com – Plafond atau eternit adalah penutup rangka atap yang membuat ruangan menjadi rapi dan bersih. Umumnya berbentuk datar mengikuti pola ruang yang ada. Karena memang pada prinsipnya ia adalah bagian finishing terakhir dari setelah urusan struktur bangunan selesai.
Variasi bentuk plafond sering kita temukan dalam bentuk ‘drop ceiling’. Bagian tengah plafond naik ke atas sekitar 10 cm hingga 20 cm. Bentuk membuat pola ruang menjadi lebih indah. Tidak monoton dan tidak menjemukan.
Namun terkadang sering juga kita temukan plafond yang ada justru menempel mengikuti kemiringan genteng. Hingga sering juga disebut plafond ekspos atau plafond miring. Kesan pertama kali yang dihasilkan adalah ruangan menjadi lapang dan lega. Seolah – olah ruangan menjadi bertambah luas dengan bertambah luasnya area pandang kita.
Plafond miring sering digunakan orang untuk membuat lantai mezanine. Atau juga gudang. Bahkan tidak sedikit yang membukanya hanya demi penampilan yang luas dan lapang.
Saya mengistilahkannya dengan membuka plafond. Karena biasanya plafond tampil datar menutupi segala rangkaian kabel listrik dan rangka atap serta struktur dinding di sekeliling rumah. Nah, jika ia dibuat miring maka sama saja dengan membuka bagian ini semua. Hingga area yang tadinya harus ditutupi menjadi ekstra pekerjaan dengan kewajiban harus merapikannya agar tidak tampil berantakan.
Netters dakwatuna.com yang saya hormati, penekanan saya bukan di situ. Hingga bukan berarti tidak boleh membuat plafond miring. Hanya saja konsekwensi-nya harus kita pahami dengan baik.
Ruang segitiga yang berada di atas plafond sesungguhnya adalah ruang tempat kantong udara panas. Radiasi sinar matahari dan panas udara sekitar bagi kita yang hidup di iklim tropis akan tertampung di ruang segitiga ini.
Kantong udara panas ini tertampung secara efektif di bawah atap dan sebaiknya disalurkan keluar melalui celah – celah hawa di plafond bagian luar. Coba saja kita longokkan kepala ke dalam plafond saat siang hari. Rasanya hangat bahkan panas mendidih.
Jika kita membuka plafond dan menempelkannya miring mengikuti pola genteng tentu saja kantong udara panas yang ada dengan leluasa masuk menyerbu ruang bagian dalam.
Karena secara umum udara panas berada di atas dan udara dingin berada di bawah. Tentu saja kita harus membuang sebanyak mungkin udara panas yang masuk dari atas.
Kadang – kadang memang kita salah kaprah dalam memahami hal ini. Namun inilah kenyataan teorinya. Untuk itu saran saya bagi anda yang tetap ingin membuka plafond rumah anda, sebaiknya letakkan lubang angin di berbagai sisi. Bisa juga exhaust fan di bagian atas. Hingga mengurangi imbas panas bagi ruang di bawahnya.
Konten ini telah dimodifikasi pada 07/11/13 | 15:33 15:33