Baiklah aku mulai dari sini saudara
Aku mencoba menyatukan rasa
Karena kita satu tubuh
Indonesia dan Mesir
Ada semangat yang tak pernah padam
Ada cinta yang terus bersemi
Entah apa gerangan
Yang membuat terbangun malam ini
Karena setengah jam yang lalu masih nyenyak tidur dikasur empuk
Kini baru kusadari
Rupanya panggilan saudaraku
Nun jauh disana
Meminta aku menemani perjuangan mereka
Meminta memberikan bara semangat
Meminta asa doa untuk keadilan
Meminta berbagai macam kepedulian
Walau dalam untaian puisi
Pembawa pesan semangat dan cinta
Barisan panjang menyemut
Rapi dan teratur
Terus sampaikan pekik perjuangan
Bahwa amanat konstitusi
Harus dijungjung tinggi
Anjinggg…!!!
Hardik pria berseragam militer
Pada demostran anti kudeta
Dorrr!
Snipers tembak demonstran anti kudeta
Delapan orang tertembus timah panas
Dan dua orang wafat
Korban berjatuhan kian bertambah
Semua tembakkan menembus di dada dan kepala
Yaaa…tembakkan yang dimuntahkan oleh orang-orang terlatih
Mereka para preman berseragam atau preman liar
Bersatu lumpuhkan barisan demonstran anti kudeta
Simbah darah dan air mata
Tak boleh sia-sia
Tak boleh mundur
Tak boleh gentar
Tak boleh ada keraguan
Karena kemenangan semakin dekat
Ternyata masih ada nurani
Di sebagian kecil gerombolan berseragam
Tujuh prajurit tegas menyatakan
Menolak untuk menembaki demonstran anti kudeta
Mereka tak ingin berperang
Melawan saudara sendiri
Mereka masih punya hati
Dan menolak memuntahkan peluru
Pada saudaranya sendiri
Semoga kepekaan hati tujuh prajurit itu
Bisa diikuti oleh seluruh militer Mesir
Dan segera bergabung dalam barisan anti kudeta
Akankah hal itu terjadi?
Para perempuan bernyali
Masuk dalam barisan demonstran anti kudeta
Demi legitimasi yang sah
Bersatu ambil bagian dengan kaum pria
Hey bung?
Kami perempuan bernyali
Bisa juga sepertimu
Karena kematian
Adalah sesuatu yang pasti
Dan jika aku mati di jalan ini
Maka akan kuberikan
Jiwa dan raga ini
Agar Mesir dipimpin kembali
Oleh pemimpin yang sah
Hey bung?
Pekik takbirku
Akan terus bergema
Dan lihat saja nanti
Bukan hanya pria saja
Yang akan berada dijalan
Kami barisan perempuan pun bisa menyemut
Penuhi Tahrir
Allahu Akbar!
Hari pembeda
Hari dua kekuatan bertemu
Para demonstran anti kudeta tetap dalam lautan zikir gema takbir
Jumlahnya jutaan tergerak dalam komando kebenaran
Sementara…
Para demonstran pendukung kudeta asyik dalam nyanyian dan tarian perut
Jumlahnya..hmm, segelintir orang saja yang hanya bergerak karena urusan perut saja
Setelah dada ini di tembus peluru
Setelah kepala ini pecah ditembak
Dan syahid dalam pelukkan
Kini selembar surat bunuh diri
Hendak kau berikan pada keluarga korban
Akal busuk apa yang bersemayam di otak mu?
Nafsu apa yang membuat kau buta?
Kemana akal sehat mu?
Di mana nurani mu?
Kini Rumah Sakit pun turut menjadi mesin pembunuh
Aku tak akan tinggal diam
Aku akan kabarkan
Bahwa kematian ini bukanlah
Atas keputus asaan
Ini adalah sebuah pengorbanan
Untuk keadilan
Untuk Mesir yang lebih baik lagi
Untuk pemimpin yang sah
Yang dirampas junta militer
Aku
Kamu
Mereka
Kita
Harus jadi saksi
Darah ini
Jiwa ini
Menjadi lambang perlawanan
Dan telah menggapai kesyahidannya
Allahu Akbar!
Air mata selalu ada dalam perjuangan
Tapi bukan karena cengeng
Air mata yang tumpah dalam asa dan doa
Menjadi mata air kekuatan
Bagi para pemberani
Ingat…!!!
Seperti kata Umar bin Khatthab
Air mata
Orang yang di zalimi
Di sisi Allah SWT
Adalah petir yang akan
Dia hantamkan
Kepada si zalim
(joy/sbb/dakwatuna)
Konten ini telah dimodifikasi pada 08/10/13 | 21:22 21:22