Kebersahajaan pribadi beliau meninggalkan kesan mendalam bagi orang-orang yang pernah berinteraksi dengan pribadi santun ini, salah satunya adalah Pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra Ustadz Muhammad Arifin Ilham.
Ustadz Arifin Ilham menyebut almarhum Habib Munzir Al Musawa sebagai ulama yang mencintai dan dicintai Allah SWT sehingga dipanggil lebih cepat.
“Orang beriman itu tidak takut mati, merindukan mati, tetapi tidak mencari mati. Mati merupakan satu-satunya cara untuk berjumpa dengan Allah SWT,” kata Arifin Ilham ketika bertakziyah ke tempat habib di semayamkan, Senin (16/9)
Jenazah pendiri Majelis Rasulullah Habib Munzir disemayamkan di Masjid Al Munawar Pancoran Jakarta Selatan dan akan dishalatkan waktu Zhuhur ini untuk kemudian dimakamkan di Pemakaman Rawa Jati, Kalibata.
Arifin mengenang Habib Munzir sebagai orang yang selalu ingin mendatangi, bukan didatangi, saat bersilaturahim.
“Beliau katakan jangan datang. Biar Habib yang datang ke rumah Arifin,” katanya.
Arifin menceritakan satu kenangan tentang kemuliaan akhlaq beliau, yaitu ketika menjenguk Habib Munzir kala sedang dirawat di rumah sakit. Saat itu mereka bercanda hingga masuk waktu Zhuhur.
“Arifin merasa tidak layak menjadi imam bagi Habib, namun Habib mendorong Arifin untuk menjadi imam,” tuturnya.
Habib Munzir Al Musawa meninggal dunia pada usia 40 tahun setelah terjatuh di kamar mandi rumahnya, Minggu sore.
Hingga saat ini Majelis Rasulullah dan pengajiannya mampu menyedot ribuan jamaah, dan rutin diadakan dibanyak tempat, salah satunya adalah di Masjid Al Munawar Pancoran Jakarta Selatan. (sbb/dakwatuna)