dakwatuna.com – Kairo. Penutupan empat stasiun televisi yang dinilai bersimpati dengan Koalisi Anti Kudeta, dan berbarengan dengan operasi militer di dataran Sinai, menunjukkan bahwa penguasa kudeta terus berusaha untuk menutupi fakta. Hal ini seperti disampaikan BBC Selasa kemarin 3 September 2013.
Kemarin, pengadilan Mesir memutuskan untuk menutup empat stasiun televisi yang bersimpati dengan Koalisi Anti Kudeta. Empat stasiun itu adalah Ahrar 25, Aljazeera Mubasher Misr, Al-Yarmuk, dan Al-Quds.
Sebelumnya, ada 3 awak Aljazeera Internasional (berbahasa Inggris) yang dideportasi dari Mesir, karena tuduhan tidak memiliki ijin kerja. Selain itu, ada dua orang wartawan Aljazeera yang lainnya yang sampai saat ini masih mendekam dalam tahanan. (msa/dkw/amlalommah.net)