Menurut Ridho, putra ketiga almarhumah, sejak lama almarhumah yang lahir pada 14 Oktober 1956 menderita penyakit asma ”Sudah lama umi menderita penyakit asma dan sesak nafas,” ungkap Ridho, Senin (9/2).
Hanya saja, kata Ridho, ibunya Senin dalam kondisi sehat. ”Hari ini ibu sehat-sehat saja. Bahkan, tadi siang sempat membesuk Basri, adik Ustazah Maemunah, istri ustadz Yusuf Mansur,” ungkapnya seraya menambahkan, Nah, pada saat membesuk itulah, sang ibu batuk-batuk dan sempat muntah.
Ridho menjelaskan, kondisi batu-batuk seperti itu, sering dialami ibunya. ”Cuma hari ini berbeda. Allah SWT punya rencana lain, memanggil almarhumah untuk selama-lamanya,” ungkapnya haru.
Ia menuturkan, sebelum meninggal dunia, ibunya masih sempat bercengkerama dengan anak-anak dan cucu-cucunya di rumah. Maka nya, tadi Subuh, Ustadz Yusuf Mansur berangkat ke Kalimantan untuk berdakwah. ”Ya, karena kondisi ibu sehat-sehat saja.”
Sepeninggal sang ibu, Ridho terngiang nasihat dan pesan yang disampaikan sang ibu kepada dirinya dan anak-anak yang lain. ”Almarhumah selalu berpesan: harus selalu akur. Jangan jauhi Al-Qur’an dan jangan tinggalkan shalat,” ungkap Ridho mengingat pesan almarhumah.
Menurut rencana, jenazah akan dishalatkan dan dimakamkan di lingkungan Pesantren Tahfidz Daarul Quran Ketapang, Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (3/9) pagi. ”Masih menunggu kedatangan Ustadz Yusuf Mansur dari Kalimantan,” jelas Ridho menambahkan.
Sementara Ustadz Yusuf Mansur dalam akun twitternya mengabarkan bahwa almarhumah akan di shalat kan pada pukul 7 pagi hari Selasa (3/9). Dan beliau juga memohon do’a dan kesediaan umat Islam untuk melaksanakan shalat ghaib bagi almarhumah. (rol/sbb/dakwatuna)
Konten ini telah dimodifikasi pada 03/09/13 | 09:23 09:23