Selama ini, biaya DSP atau uang pangkal sangat dikeluhkan para orang tua murid saat memasuki tahun ajaran baru. Bahkan banyak orang tua murid harus menjual barang berharga nya hanya untuk membayar uang pangkal.
” Benar pa, uang pangkal sangat memberatkan, karena suami saya bekerja sebagai buruh,” kata Rita warga Tajur, Kecamatan Bogor Selatan saat ditemui
Ia mengaku senang dengan adanya program kartuu Bogor Maju yang dikeluarkan pasangan Ru’yat dan Aim. Ia berharap kebijakan tersebut segera dilakukan agar para orang tua bisa terbantu.
Salah satu siswi SMKN Desta mengaku sangat senang atas kartu Bogor Maju yang dikeluarkan pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Achmad Ru’yat dan Aim Hermana. Menurutnya dengan digratiskannya uang pangkal akan membantu siswa miskin yang berprestasi .
” Selain itu bisa membantu meringankan orang tua kita, dan saya senang sekali,” ujar Desta.
Hal yang sama juga dikatakan, salah satu kepala sekolah di kota Bogor. Ia mengaku jika leadershipnya baik, maka apapun program yang dibuatnya akan baik buat masyarakat, apalagi program yang menyangkut buat pendidikan. ” Ini akan membantu seluruh masyarakat menjadi cerdas,” kata salah satu kepala sekolah yang ada di kota Bogor saat dikonfirmasi mengenai kartu Bogor Maju
Sementara itu, pakar pendidikan Bibin Rubini menjelaskan apapun programnya yang dikeluarkan para calon jika program tersebut pro rakyat kecil sangat bagus.
Namun kata Bibin, program tersebut harus benar-benar dilakukan dan harus dilakukan perhitungan yang matang karena menggunakan anggaran APBD. (sbb/dakwatuna)