dakwatuna.com – Alhamdulillah… Menerima email cinta dari sohib ternyata mengingatkanku tentang rindu. Biasanya ketika berada di Poland, ada rasa kangen teramat sangat dengan keluarga yang berada di tanah air. Namun tatkala telah menyadari kepindahan dari Krakow-Old Town (yang sekarang sudah kami tinggalkan selama hampir enam bulan ini), ternyata mulai hadir kerinduan pula kepada sohib-sohib di sana. Mereka saudara-saudari kita, mereka yang bersemangat belajar Islam. Begitulah qolbu, eratnya ukhuwah berbuah rindu. Semoga rasa ini menghadirkan keberkahan-Nya selalu, aamiin…
Berdirinya Islamic Centre Krakow tak lepas dari inisiatif dan inspirasi wanita muslimah. Seperti yang kita ketahui, kaum pria biasanya sibuk dan fokus dalam tugas penting karirnya, baik yang bekerja di perusahaan, maupun yang menjadi ilmuwan dan dosen (di Krakow). Hampir tidak ada waktu untuk memiliki jadwal pertemuan dan konsentrasi membahas masalah umat, kehadiran ruang Islamic Centre tadinya semata-mata karena mereka mengutamakan kewajiban shalat Jum’at.
Seiring berjalannya waktu dan munculnya kesadaran untuk berkegiatan yang lebih banyak, meningkatkan aktivitas kebaikan, maka ruang Islamic Centre tentu kami manfaatkan seoptimal mungkin. Termasuk pada saat Ramadhan tiga tahun berturut-turut ini, pagi hingga malam selalu ada brothers atau sisters yang mengunjungi masjid. Setiap malam-malam Ramadhan, brothers melaksanakan qiyamullail. Silih berganti hadir tamu-tamu musafir (antara lain brothers dari India, sisters yang asal Turkey, brother dan sister dari Middle East, dll). Mereka tentu bahagia dapat mengunjungi masjid Krakow. Kegiatan sederhana yang jauh dari bermegah-megahan adalah ciri khas kami di sini.
Ketika saya sudah berada di Kuwait, sister Anetta secara khusus mengatur waktu cutinya untuk melaksanakan kelanjutan projek dapur umat. Subhanallah, beliau ini adalah muslimah yang kuat dan tegar. Karena di masa remajanya berada dalam naungan kekuasaan komunis, pernah saya ceritakan dalam artikel berbeda. Bahwa teman- teman di Krakow, waktu kanak-kanak dan remaja, selalu diajarkan “serba bisa”. Para lelaki harus ahli menjahit baju, menyetrika, membuat pakaian musim dingin, dsb. Para wanita pun harus bisa membangun rumah, memotong kayu, mengecat, memperbaiki mesin mobil, dan hal lainnya.
Saya pernah menulis tentang pesan bapak dan guru-guru saya, “Wanita cantik: karena wajah dan penampilan (nafsu yang berkata), karena kecerdasan berpikir (akal yang berucap), karena kepribadian/ akhlak yang terpuji (hati yang bicara). Dan percayalah pada penilaian hati & akal. Itu pesan buat para lelaki dalam menentukan pilihannya.” Dengan ragam keahlian dan semangat dalam menolong saudara, sister Anetta merupakan wanita cantik yang mampu memaksimalkan potensi dalam berkarya.
Begitulah sister kita yang satu ini, mohon doa sahabat semua, semoga ia berada dalam perlindungan-Nya selalu, istiqamah dalam rambu Islam, serta senantiasa bahagia di dunia & akhirat, aamiin. Tak hanya menolongku saat ‘packing pindahan’, ia jua gesit mengantarkan keperluan masjid. Keuletan dan piawai jemarinya pun menghadirkan perombakan ruang kosong bagian belakang di Islamic Centre Krakow, membangun dapur umat, Masya Allah!
Sewaktu awal Ramadhan 1434 hijriyah ini, ruang dapur itu pun telah rapi. Sehingga semua brothers dan sisters dapat memaksimalkan manfaat Islamic Centre, tak hanya menyimpan stok daging halal lebih banyak, memasak untuk berbuka puasa dan menghangatkan menu sahur pun dapat dilakukan di sini, Insya Allah… Berkunjunglah ke Islamic Centre Krakow jika kalian berkesempatan traveling ke Poland.
Salam Ukhuwah dari komunitas muslim Krakow, Barakallah!
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: