Lidi-Lidi Revolusioner ada yang syahid
Lidi-Lidi Revolusioner selalu bertambah barisan pendukungnya
Lidi-Lidi Revolusioner telah di satukan dalam Mursi
Lidi-Lidi Revolusioner sebenarnya ingin kau juga bergabung, siapa pun kau?
Seperti Lidi
Bila sendiri
Ia tak berarti
Baiklah saudaraku
Bila kau tak mau bergabung dalam barisan Lidi-Lidi Revolusioner
Maka kami terus mengajak rakyat
Berada dalam satu ikatan Lidi-Lidi Revolusioner
Perhatikan kawan!
Lidi-Lidi Revolusioner itu telah berkumpul seperti semut
Bukan ratusan ribu ?
Namun puluhan juta berkumpul dalam barisan Lidi-Lidi Revolusioner
Lidi-Lidi Revolusioner berpuluh-puluh tahun hendak di cerai beraikan ikatannya
Pernah..
Di tikam!
Di bunuh!
Di tembak!
Di gantung!
Di bui!
Di perkosa hak-haknya!
Di asingkan!
Oleh tangan kotor yang tak ingin Mesir di pimpin oleh putra terbaiknya yang hafal qur’an
Bahkan saat sedang sujud pun, kau tembaki kami
Pantaskah kau di sebut pelindung, wahai preman berbaju seragam?
Lidi-Lidi Revolusioner bersatu bukan hanya saat demo saja
Lidi-Lidi Revolusioner bersatu di tiap sepertiga malam
Mengguncang arsy dengan doa
Dada-dada mereka bergetar menyebut Asma Allah
Lidi-Lidi Revolusioner telah terbiasa mengguncang arsy
Dengan air mata dan doa
Maka
Bagi Lidi-Lidi Revolusioner
Bersatu merobohkan setan yang mengangkang di jalan adalah keniscayaan
Meskipun setan-setan itu berseragam di dukung Israel dan Amerika
Allahummanshur ikhwanal muslimiina fii Mishr…
Allahummanshur ikhwanal muslimiina fii Falestin…
Allahummanshur ikhwanal muslimiina fii Turqii…
Allahummanshur ikhwanal muslimiina fii Indunisiyya…
Allahummanshur ikhwanal muslimiina fii kulli makaan
Allahummanshur ikhwanal muslimiina fii kulli zaman…
Lidi-Lidi Revolusioner tak berhenti
Walau tembakan laras panjang moncongnya menuju muka kami
Dan gas air mata sesakkan dada kami
Langkah-langkah Lidi-Lidi Revolusioner
Tak akan berhenti atau mundur satu langkah pun
Sampai rakyat Mesir mendapatkan kembali
Mursi sebagai Presiden Mesir
Kembali memimpin rakyatnya dengan cinta
Allahu Akbar!
(sbb/dkw)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: