Tamsil Linrung berbagi cerita tentang pendidikannya di masa kecil di kampung halamannya.
“Saya tidak sempat duduk di kelas 2 dan 3 SD, karena dianggap sudah mampu saya langsung duduk di kelas 4,” kata Tamsil.
Tamsil Linrung berbagi cerita tentang cita-citanya yang ingin menjadi guru.
“Sejak dulu saya bercita-cita menjadi guru dan itu juga keinginan orang tua, tapi saya gagal jadi guru dan menjadi politisi,” kata Tamsil. “Karena itulah, saya ingin memperjuangkan nasib guru dan pendidikan anak bangsa,” lanjut Tamsil.
Anggota DPR RI 2 periode itu memotivasi santri untuk belajar lebih giat agar bisa mencapai cita-citanya.
Tamsil juga berjanji akan memberikan beasiswa bagi santri yang berprestasi untuk sekolah di Jakarta. Hal itu disambut gembira oleh santri pesantren Al Markaz Al Islami.
Pesantren Al Markaz Al Islami saat ini memiliki 300 santri. Di pesantren ini siswa tidak dipungut biaya sepeser pun.