Diawali dengan sambutan Ketua BP2TQ Ust Harman Tajang,Lc (Anggota Ikatan Ulama Dunia/Alumni Universitas Internasional Sudan). Dalam sambutannya, Ustadz mengatakan sekedar membaca al Quran itu sudah merupakan kebahagian jadilkan wirid keseharian, itu sebelum ditadabburi, Al Quran dapat jadi pelipur lara.
Menurut Ustad Harman Tajang, program ini merupakan program lembaga tahfizh international namun kita terinspirasi dengan daurah yang serupa yang diadakan di Sudan, kemudian disosialisasikan oleh BP2TQ Wahdah dan Al-quran Memorization Training (AMT) yang diketuai Ust. Dr. Faisal Abdillah dan Ust. Fakrurrazy Anshar di bawah binaan Ust.Muhammad Ikhwan Abdul Jalil yang bekerja sama dengan beberapa lembaga Tahfizh di Makassar.
Pesan bagi orang tua, berbahagialah ini investasi bagi orang tua, setiap huruf yang dibaca si anak akan otomatis mengalir ke kedua orang tua. Bagi alumni, ini nikmat yang besar, menghafal Al-Quran dapat dimudahkan dan menjaganya perlu kekuatan lebih. Setiap di antara kita disuruh membaca di hadapan Allah.
Pesan terakhir Ustadz untuk jaga niat. Orang yang pertama masuk neraka salah satunya adalah penghafal Al Quran dengan motivasi untuk dunia, jangan sampai jadi bumerang. Al-Quran punya 2 pedang, jadi saksi di akhirat atau jadi penyebab kebinasaan.
Peserta penghafal Al Quran dalam metode “40 Hari Menghafal Al Quran ini, sebanyak 34 alumni. Usia termuda 11 tahun dan tertua sekitar 25 tahun dari kalangan siswa SD,SMP dan Mahasiswa.
Metode menghafal al Quran dalam kurun waktu 40 hari ini merupakan pertama kali diterapkan di Indonesia, dilaunching 7 April 2013 yang lalu di Gedung Lan Antang, pelaksanaan audisi peserta selama 2 hari, 12-13 April yang lalu dan para peserta di karantina di Perumahan Bukit baruga Antang dengan melibatkan sebanyak 7 pembimbing.
Menurut Ketua Panitia Daurah Ustadzah Nafisah Muhammad Ikhwan yang sekaligus merupakan Muhafidzah , yang mendaftar sebanyak 107 orang, namun yang lulus audisi cuma 34 orang saja. Program menghafal dimulai 23 Mei 2013, yang tercepat menyelesaikan hafalan hari ke 17 (sudah ada bekal hafalan sebelumnya), yang hafalannya start dari 0 (nol) pada hari ke 34 sudah menyelesaikan hafalan 30 Juz.
Penammatan ini juga ada ceramah umum dari Pimpinan Umum DPP Wahdah Islamiyah Ust Muhammad Zaitun Rasmin,Lc, MA membawakan tema Al-Quranul Karim: Mutiara Penyejuk Jiwa Pembentuk Visi Manusia Sejati.
Program tidak berhenti di sana dilanjutkan dengan program pemantapan selama 15 hari. Dan insya Allah habis Ramadhan dibuka lagi program 40hari Menghafal Al Quran Angkatan II dan pada bulan Ramadhan ada program I’tikaf Menghafal Al Quran selama 10 Hari
Dokter Hafal Al Quran dalam Waktu 31 Hari
ada dua peserta yang menyelesaikan Program ini di negeri Sudan yang merupakan negara yang pertama menerapkan sistem ini. dr.Faisal Abdilllah Shahib, seorang dokter bisa hafal al Quran selama 31 hari dan Abdullah Yusran Anshar,putra Direktur Sekolah Tinggi Wahdah (Stiba) yang masih berumur 16 tahun menghafal Al-Quran lebih cepat lagi dalam waktu 25 hari.
Kesan dan Pesan dari alumni Daurah hafal al Quran disampaikan langsung oleh Direktur Al Quran Memorization Training (AMT) dr.Faisal Abdillah. Berbagai tantangan yang di dapatkan, seperti suhu yang sangat panas di Sudan maupun kendala Makanan, bahkan menurut beliau selama dua hari bibir pecah-pecah, akan tetapi semua itu dimudahkan oleh Allah menjalaninya, sampai akhirnya bisa menyelesaikan hafalan Al Quran 30 Juz. Kemudahan lainnya waktu berangkat, tidak dikenakan biaya dalam pengurusan visa dan dipercepat pengurusannya oleh Kedutaan Sudan di Jakarta, menurutnya, karena tujuannya untuk pergi menghafal.
“Jangan pernah berkecil hati, Allah akan mudahkan tentu dengan perjuangan menghadapi berbagai tantangan”, ujar Dokter lulusan unhas ini
Bukan hanya dari Makassar yang hadir dalam acara penammatan ini, Ust.Abdul Haq dari Banten (Group Ipho Santosa) ikut hadir dalam Wisuda ini, beliau merasa penasaran dengan metode singkat dalam menghafal Al-Quran ini. Walaupun beliau sudah Hafidzh, sarjana ekonomi ini menyatakan kesiapannya ikut dalam program hafalan angkatan II habis Ramadhan nanti untuk memantapkan hafalannya. “kalau ente tidak ikut, keterlaluan,” ucap penghafal yang menghabiskan waktu selama 4 tahun menghafal di Pakistan ini.
Prof Veny Hadju Target Hafal Al Quran Umur 60 Tahun
Pada sesi pesan dan kesan dari orangtua Peserta “40 Hari Menghafal Al Quran”, Guru Besar yang merupakan Asdir III Pasca Unhas Prof.Veny Hadju menyampaikan tekadnya bahwa menargetkan telah hafal Al Quran pada usia 60 tahun. Anak bungsu dari Prof Veny menjadi salah satu peserta metode “40 Hari Menghafal Al-Quran” yang digelar oleh Lembaga Al-Quran Memorization Training (AMT) bekerja sama dengan BP2TQ Wahdah Islamiyah.
“Membanggakan buat kami sudah bisa melihat hasilnya, perlu di syukuri, perlu di support. tugas kita orangtua melihat anak kita lebih baik dari kita”, ujar Mantan Dekan FKM Unhas ini di Gedung LAN, Sabtu (6/7)
Tentang menghafal Al Quran ini, prof menceritakan kisahnya saat melanjutkan pendidikan salah satu Kampus ternama di Amerika, punya teman kuliah yang ahli bidang Matematika, yang hafal Al-Quran. Dari situlah Guru Besar ini terinspirasi ketertarikannya untuk menjadi Penghafal Al-Quran. Anak Prof semua diarahkan untuk menghafal Al-Quran.
Anak Kedua sudah Hafal Al-Quran dan sudah menjadi pembimbing dalam program hafalan 40 hari ini.” Sekolah kan anak dimana pun asal sebelumnya dibekali Al-Quran,”lanjutnya. Di tengah-tengah kesibukannya sebagai Guru Besar, Prof Veny juga menjadi Pembina dari Lembaga Penghafal Al Quran di Unhas yang bernama Hasanuddin Qurani Community. Beliau ingin mengusulkan ke Rektor, agar kiranya nanti saat Mahasiswa di Wisuda maka disebut juga jumlah hafalan Al-Quran Mahasiswa yang lulus. ” nuansa-nuansa seperti ini perlu untuk terus dihidupkan”, katanya. (sbb/dkw)
Harun Munde,
Ketua Biro Humas Wahdah Islamiyah