”Bisa mengisi BBM langsung dari SPBU dengan harga resmi merupakan aspirasi nelayan saat berkunjung ke daerah pemilihan. Saya yakin, nelayan di seluruh Indonesia memiliki aspirasi yang sama”, paparnya.
Saat harga BBM belum naik saja, lanjutnya, nelayan di lokasi yang tidak ada SPBU harus membeli solar dengan harga di atas harga sekarang. “Jadi para nelayan di lokasi-lokasi tersebut akan sangat terbantu apabila dilayani langsung oleh SPBU keliling”, tandasnya.
Solar adalah kebutuhan vital bagi nelayan yang dalam operasionalnya menggunakan perahu atau kapal motor. Sekitar 50 – 70 persen biaya operasional nelayan habis untuk bahan bakar. “Dengan kenaikan harga BBM, jelas biaya operasional melaut juga naik. Sementara di sisi lain, tidak mudah menaikkan harga ikan karena daya beli masyarakat juga rendah sebagai dampak kenaikan harga BBM. Jadi saat ini kondisi nelayan sedang kejepit, sedang susah”, tuturnya.
“Karena itu segera realisasi kan rencana SPBU keliling untuk membantu mengurangi kesusahan nelayan kita”, tandasnya.
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menyediakan 1.000 SPBU untuk memenuhi kebutuhan BBM nelayan, SPBU tersebut akan dibangun dengan sistem portable atau mobile, sehingga bisa berpindah tempat. Untuk biaya masih dalam tahap perhitungan dengan PT Pertamina (Persero). Nantinya selain sebagai pelaksana proyek, Pertamina juga bertindak sebagai operator SPBU tersebut.