dakwatuna.com – Kairo. Gerakan Salafi terbesar Mesir, Panggilan Salafi, merilis sebuah pernyataan pada Selasa (18/6) mengumumkan anggotanya tidak akan bergabung dalam demo oposisi pada 30 Juni yang ingin menurunkan presiden Mesir Muhamad Mursi.
Selain itu, gerakan tersebut juga mengklarifikasi anggotanya tidak akan pernah berpartisipasi dalam demonstrasi apapun yang menentang pemerintah, memperingatkan berbagai pergerakan dan kekerasan semacam itu memecah belah persatuan negara, lapor Ahram.
Pernyataan tersebut juga menegaskan kedudukan Mursi sebagai pemimpin yang sah di Mesir yang secara konstitusi berhak memimpin selama empat tahun dan meringankan berbagai situasi ‘panas’ yang terjadi di negerinya, meskipun pihaknya menentang beberapa kebijakan yang dibuat Mursi.
“jika tidak setuju, kami mengajukan hal-hal (opsi), dan kami menyampaikannya di dialog nasional bersama Dewan Syura (parlemen tinggi Mesir) bukan dengan kekerasan,” kata pernyataan tersebut.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan pemilihan dewan perwakilan yang sedang dibentuk akan memilih perdana menteri baru yang tugasnya terpisah dari kepresidenan, sehingga memberikan kesempatan kepada oposisi untuk beraspirasi di pemerintahan, bukannya di demonstrasi.
Salafi juga mengecam permintaan oposisi untuk mendirikan dewan presiden sipil, menggantikan Presiden Mursi, Salafi menekankan itu sama saja menentang pemerintahan dan akan mampu menggerakkan masa untuk tujuan mereka.
Anggota Salafi bertemu dengan anggota Ikhwanul Muslimin pada Senin (17/6) untuk membahas harapan-harapan positif dari demonstrasi 30 Juni. Pada pertemuan tersebut, Partai Nur, yang merupakan sayap politik Salafi mengusulkan agar Ikhwanul muslimin membuat kontrak kerjasama untuk meredakan ketegangan menjelang demonstrasi.
Sebelumnya, demo 30 Juni digencar-gencarkan kampanye pemberontak pada Mei lalu, di mana mereka mengumpulkan petisi untuk menandatangani penurunan Mursi dari kursi kepresidenan. Para pemberontak yang hanya minoritas tersebut menggertak akan melakukan demo anarkis pada akhir Juni ini. (ra/mina)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: