Menurut juru bicara tim pemenangan Tamsil-Das’ad, E. Z. Muttaqien Yunus, ide tersebut dikembangkan sebagai langkah mengurangi dampak pencemaran lingkungan dari atribut Pilwali yang tidak ter urus nantinya.
“Kami menyadari banyaknya atribut sosialisasi akan berdampak pada pencemaran lingkungan, atribut-atribut itu hanya akan menjadi sampah pasca penggunaan jika tidak terkontrol dengan baik. Karena itu kami mengembangkan ide mendaur ulang banner menjadi tas yang kami harapkan dapat memberi manfaat,” ungkapnya.
Tim kreatif pemenangan Tamsil-Das’ad, Mustain Ruddin, menerangkan bahwa daur ulang banner menjadi tas terbilang mudah, hanya dengan menggunting banner sesuai pola yang tersedia, maka bisa menjadi tas belanja.
“Tinggal dijahit atau pakai lem,” tambahnya. (sbb/dakwatuna)