Seorang Al-Akh menyampaikan framingnya atas berita hari ini
Katanya, begitu jeniusnya sebuah media mengkonstruksi rusaknya citra Islam
Aku sejenak berpikir merenung dan bertanya “apakah sedemikian jeniusnya”
Lihatlah halaman depan media ini
Seorang pegawai pajak digelandang KPK
Lantas apa yang menarik?
Menariknya kawan karena dia bernama depan Muhammad
Terlepas apa pun nama belakangnya
Inilah imajinasi pertama yang dikonstruksi
Sebelah kanan dari halaman yang sama berita hari ini
Berita tentang qiyadah kita yang juga masih berkaitan dengan KPK
Dan inilah imajinasi kedua yang dikonstruksi
Qiyadah kita dan KPK pula
Iya benar KPK, sebuah kata yang selalu membangunkan imajinasi kita
Bahwa jika bersentuhan dengan KPK
Kebaikan kita dipertanyakan
Kredibilitas kita dipersoalkan
Sebab KPK akan menjadikan kita debu tayamum yang membasuh najis di badan
Sebab KPK adalah keshalehan penegakan supremasi hukum kita
Sebelah kiri dari halaman yang sama berita hari ini
Sebuah gambar besar yang mengilustrasikan penangkapan teroris
Inilah imajinasi ketiga yang dikonstruksi
Inilah jalan cerita nasib militansi kaum Muslimin
Mereka akan berakhir di kurungan besi atau mati di ujung senjata
Dan, bila mereka mati atau syahid di ujung senjata atau sangkur belati
Siapa yang peduli sebab mereka adalah musuh negara
Sebab mereka penyakit masyarakat yang harus disikat
Tapi kawan adakah yang bisa membuat kronologis pembuktian terbalik atas sebab musabab mereka ditembak mati atau pula meregang nyawa di ujung sangkur belati
Tidak ada
Tidak ada
Lalu siapakah pembela kaum Muslimin ini
Sejatinya hanya kepada-Nya Ilah Rabbi kita memohonkan pembelaan
Muhammad sang pegawai pajak
Qiyadah kita yang mencoba tegar dalam cabaran
Teroris yang dikepung aparat negara
Mereka adalah ilustrasi dari representasi kaum Muslimin yang kita cintai
Apakah mereka bersalah atau membuat masalah bagi negara ini tetaplah mereka saudara kita
Mereka saudara kita dalam tampilannya yang kusam dan bernoda di halaman muka sebuah media
Duhai Ilahi Rabbi apakah Engkau memberikan isyarat akan segera menggantikan kami dengan umat lain yang lebih baik karena ketidakmampuan kami menampakkan citra yang lebih baik bagi Islam yang tinggi ini
Ataukah Engkau mencoba menguji kami dengan deraan demi deraan untuk menguji kesabaran kami dan meninggikan derajat kami
Al Islaamu ya’alu wala yu’la alaih
Islam itu tinggi dan tidak ada yang menyaingi ketinggiannya
Bagaimana mungkin kami mampu menjaga ketinggian Islam ini di tengah arus media yang menghakimi kami setiap hari
Bahwa Islam dicitrakan sebaliknya dari apa yang kami tahu
Maka berikanlah kekuatan kepada kami untuk mampu berenang di lautan media ini
Agar kami mampu menuliskan tentang ketinggian Islam dari tinta-tinta di lautan yang tak pernah kering
Agar kami mampu menuliskan ketinggian Islam yang sesungguhnya
Kepada-Mu kami bermohon perlindungan dari imajinasi permusuhan media yang merendahkan Islam
Nun. Walqalami wama yasthuruun
Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan
Ilahi Rabbi jadikan pena-pena kami mampu menembus jantung dan hati kebenaran
Jauhkan kami dari imajinasi permusuhan yang merendahkan kemanusiaan kami
Turunkanlah kemampuan kepada kami menyanggah apa yang keluar dari mulut dan tertuliskan dari pena para penentang Islam
Jaukan kami dari imajinasi permusuhan sebagaiman ditebarkan media hari ini
Biarkan kami menjawabnya dengan pena dan apa yang dituliskannya
Demi ketinggian Islam
Demi kemuliaan Islam
Maka biarkan kami menuliskan imajinasi kemuliaan kami
Maka biarkan kami melawan imajinasi permusuhan ini
Nun. Demi pena dan apa yang dituliskannya
Demi pena dan apa yang dituliskannya
Demi pena dan apa yang dituliskannya
Redaktur: Aisyah
Beri Nilai: