Menteri Luar Negeri Suriah Walid Moallem menyampaikan kepada Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon dalam percakapan telepon bahwa pihaknya baru akan mengizinkan masuknya tim Palang Merah Internasional bila pertempuran berakhir.
Saat ini tidak ada indikasi bahwa pertempuran di Qusayr akan berakhir. Pertempuran antara pasukan oposisi Suriah dan tentara reguler Suriah yang didukung milisi Hizbullah Libanon masih terus berlangsung. Pemboman dan tembak menembak masih kerap terjadi, padahal warga sipil sangat menderita karena kurangnya pasokan medis dan bantuan kemanusiaan ditambah kekurangan makanan. Menurut pasukan oposisi Suriah, ada 1.500 orang terluka.
Suriah Arab News Agency (SANA) menyebutkan bahwa Menteri Luar Negeri Suriah Walid Moallem memang sudah menyampaikan komunikasi kepada Sekjen PBB Ban Ki Moon. Dalam komunikasi telepon itu, Moallem menyampaikan keheranannya terhadap sikap dunia internasional, “Dunia tetap diam ketika pasukan oposisi bersenjata melakukan serangan selama 18 bulan. Sekarang Suriah sedang berupaya membersihkan masyarakat dari organisasi-organisasi teroris bersenjata dan mengembalikan stabilitas keamanan di Qusayr.”
Ban Ki Moon sendiri meminta kedua belah pihak di Qusayr untuk menyelamatkan warga wipil. Membuka jalan mereka untuk pergi meninggalkan kota sekaligus bantuan PBB bila dimungkinkan. Mereka mencatat bahwa ada sekitar 1.500 terluka, yang memerlukan perhatian medis darurat di dalam kota. (lna/tjk)
Konten ini telah dimodifikasi pada 06/06/13 | 07:52 07:52