Penulis: Nur Khoiro Umatin
Penerbit: Cempaka Putih
Tahun terbit: 2009
Tebal: 72 hlm
dakwatuna.com – Sebagai seorang muslim, satu hal paling dasar yang harus kita imani adalah Allah subhanahu wata’ala seperti disebutkan dalam rukun iman. Maka bagian utama yang harus kita imani adalah Sang Pencipta kita yaitu Allah SWT. Kalau kita ditanya, “Siapakah Allah?” maka beragam jawaban dapat kita sampaikan. Allah adalah pencipta. Allah adalah Tuhan yang wajib kita sembah. Allah adalah Tuhan yang tidak ada selain Dia. Banyak jawaban yang dapat kita berikan. Akan tetapi, apabila pertanyaannya, “Bagaimanakah Allah?” Maka jawaban tidak akan mudah kita lontarkan.
Dalam sebuah ayat, Nabi Musa pernah menyampaikan keinginanya untuk mengenal Allah. Dia ingin melihat Allah dengan mata kepalanya. Bukan karena tidak percaya kepada Allah melainkan untuk memperkuat keyakinan kepada-Nya. Akan tetapi, Allah menjawab, “Perhatikanlah gunung itu. Kalau gunung itu tetap berdiri tegak ditempatnya, Kamu akan dapat melihat-Ku.” Sesaat kemudian Allah memperlihatkan diri-Nya kepada gunung itu dan gunung itu pun hancur. Gunung itu tidak kuat melihat zat Allah. Akhirnya, Nabi Musa sadar bahwa ia tidak akan mampu melihat zat Allah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, “Tafakkaruu fil Khalqi walaa tafakkaruu fil khaliqii”. Pikirkanlah tentang makhluk dan jaganlah kamu berfikir tentang Sang Pencipta.
Tanda-tanda kekuasaan Allah tersebar di segala tempat dan segala bidang kehidupan kita. Pada semua hal itulah, Allah mengajak kita untuk berfikir dan merenungkan bahwa Allah memiliki sifat-sifat tertentu yang dengan sifat-sifat itu Allah memelihara kita, memelihara bumi dan seisinya, dan memelihara langit beserta isinya. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan penggantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.” (Ali-Imran [3]: 190). “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sa-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka”. (Ali-Imran [3]: 191).
Redaktur: Aisyah
Beri Nilai: