Seketika ku termenung, ini sudah yang ke sekian kalinya semut menggangguku. Dan selalu terjadi ketika aku telah melakukan kesalahan atau dosa-dosa yang mungkin saat itu ku anggap sepele. Kali ini aku benar-benar dibuat bingung. Ya Allah… apa lagi ini? Dosa apa yang telah ku lakukan sehingga kembali Engkau kirimkan pasukan semut untuk mengingatkanku. Alhasil malam itu juga aku pindah tidur di lantai beralaskan kasur santai yang ku miliki.
Sambil merenung, ku pun banyak-banyak beristighfar. Mengevaluasi diri. Aku menyadari bahwa diri ini tak luput dari dosa dan kemaksiatan yang dilakukan secara sadar dan tak sadar. Lupa evaluasi diri, terlena dengan situasi. Lupa bahwa diri harus selalu waspada pada setiap dosa yang tak tampak.
Ya… kadang sebagai seorang hamba, kita sering terlupa dan tak sadar telah melakukan dosa. Dan Allah pun punya cara tersendiri untuk memberi pelajaran dan peringatan kepada hamba-Nya, mesti hanya lewat semut.
Makna yang ditanggap hamba dari kehadiran semut tersebut bisa baik atau buruk. Meskipun begitu, baik atau buruknya kejadian yang menimpa seorang hamba, tetap juga semua itu adalah buah dari perbuatan yang dilakukannya. Hanya orang-orang yang berpikirlah yang dapat memetik hikmah dari setiap kejadian dalam hidupnya. Mengambil hikmah dengan senantiasa mengevauasi diri dan memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik di hadapan Allah.
“Ya Allah perbaikilah agamaku sebagai penjaga urusanku, perbaikilah duniaku untukku karena ada kehidupanku di sana, perbaikilah akhiratku untukku karena di sanalah tempat kembaliku, Ya Allah jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan kebaikan bagiku, dan jadikanlah kematian adalah istirahatku dari segala keburukan…”
Aamiin ya Rabbal alamiin…
Konten ini telah dimodifikasi pada 27/05/13 | 12:18 12:18