“Kami BEM seluruh Indonesia menuntut KPK mengusut penyelesaian secara total skandal Century. Kami meminta KPK segera memeriksa Wakil Presiden Boediono,” kata juru bicara aksi BEM se-Indonesia, Rizky Kurniawan, di depan Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2013).
Menurut Rizky, ada tiga indikasi penyimpangan skandal Bank Century. Penyimpangan pertama, Bank Century telah berulang kali melakukan pelanggaran batas maksimum pemberian kredit, penyimpangan kedua, pemegang saham, pengurus Bank Century menyebabkan kerugian dengan memberi kredit dan fasilitas surat kredit yang melanggar ketentuan.
“Ketiga, wewenang terkait dengan kebijakan pengucuran fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) melanggar peraturan Bank Indonesia,” kata mahasiswa semester delapan Universitas Brawijaya tersebut.
Rizky memberi tenggat kepada KPK agar bisa menuntaskan kasus Century hingga Senin, 30 September 2013. “Apabila kasus ini tidak terselesaikan, kami menagih janji Ketua KPK yang menyatakan siap mundur dengan sukarela,” tegas Rizky.
“Kami soroti kasus Bank Century, kami menagih janji dari pernyataan Abraham Samad, pada tahun 2012 lalu.
Bahwa Abraham akan menuntaskan kasus Century dan bila tidak selesai dia Abraham Samad akan mundur dari jabatannya, dan kami tagih janji Abraham Samad hari ini, Abraham harus mundur,” ujar Rizky.
Kami juga sudah menyiapkan MOU, sampai Abraham Samad turun kemari menemui kami, dan menandatangani MOU dan bila tidak kami akan terus bermalam di sini hingga Abraham mundur,” ujar Rizky humas BEM SI.
Dalam aksi itu, BEM SI ini juga menuntut KPK turut menuntaskan kasus korupsi pembangunan sport center Hambalang, Jawa Barat. “Masyarakat sudah lelah menunggu KPK menuntaskan kasus ini sedangkan fakta dan bukti sudah tersedia banyak dan dapat dilihat dengan jelas,” ungkap Rizky.
BEM Seluruh Indonesia mulai menggelar demonstrasi, pukul 13.00 WIB. Mahasiswa-mahasiswa yang diklaim berasal, antara lain, dari Universitas Brawijaya Malang, Universitas Negeri Jakarta, BSI Jakarta, dan Universitas Jenderal Soedirman itu membawa pocong dan nisan bertuliskan, “telah Meninggal Nurani, Abraham Samad, wafat: 21-05-2013.” Aksi ini sendiri diikuti sekitar 500 mahasiswa. (mst/okz)