dakwatuna.com – Semakin jelas kerancuan dan perbedaan yang terjadi di kubu Status Quo yang tergabung dalam Front Penyelamatan Nasional setelah mereka menolak undangan Presiden Mursi untuk berdialog.
Selain menolak dialog, mereka juga melakukan kekerasan dan kekacauan dengan membakar Kantor FJP, Kantor Pusat Ikhwan Muslimin, dan memboikot serta membakar koran Hurriyah wal ‘Adalah. Bahkan mereka menutupi aksi anarkis tersebut dengan bingkai politik.
Pakar Undang-Undang Mesir, Dr. Amr Abul Fadhl mengatakan bahwa penolakan kelompok Status Quo untuk berdialog guna mencari solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi Mesir, dikarenakan mereka adalah masalah itu sendiri. (Hurriyah Wal ‘Adalah/Abu Nashar/hdn)