dakwatuna.com – Organisasi Yahudi dari Partai Likud menyerukan penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa hari ini, Selasa (2/10) bersamaan dengan perayaan hari besar Yahudi “Sukkot”.
Organisasi Yahudi yang dipimpin oleh Moshe Feiglin mengumumkan ajakannya untuk menyerbu Masjid Al-Aqsa pada pukul 07.30 pagi ini. Moshe mengatakan akan memberikan penjelasan susulan tentang seruannya itu.
Yayasan Waqaf Al-Aqsa memperingatkan Yahudi jika benar-benar menyerbu Masjid Al-Aqsa, masjid itu milik kaum Muslimin sedunia.
Feiglin pernah mencoba masuk ke Al-Aqsa untuk merayakan kemenangannya partai Likud dalam pemilu, tapi berhasil dicegah oleh polisi Israel karena khawatir reaksi dari muslim Palestina. Namun Yayasan Waqaf Al-Aqsa menyatakan, kali ini polisi Israel kemungkinan akan mengizinkan Feiglin dan rombongannya masuk ke Al-Aqsa.
“Hari-hari ini Masjid Al-Aqsa dalam bahaya, karena makin meluasnya eskalasi serbuan, tindakan penistaan dan upaya kaum Yahudi, organisasi-organisasi Yahudi, tentara zionis dan turis asing, untuk melakukan ritual Talmud di halaman masjid,” demikian pernyataan pers Yayasan Waqaf Al-Aqsa.
Sejak awal tahun 2012, kaum Yahudi yang melakukan penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa jumlahnya mencapai 4.700 orang, ditambah kedatangan para turis yang berjumlah hampir 220.000 orang, serta 3.250 tentara zionis. Mereka semua leluasa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa, tanpa larangan dari polisi Israel yang berjaga-jaga di kawasan itu.
Sementara rezim zionis memberlakukan pembatasan ketat bagi kaum Muslimin yang akan masuk ke Masjid Al-Aqsa, serta melarang orang-orang Yerusalem dan warga Palestina dari daerah pendudukan masuk ke Al-Aqsa. (aisyah/pic/knrp)
Konten ini telah dimodifikasi pada 03/10/12 | 12:36 12:36