Usia Hampir Seabad Puasa Jalan Terus

Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Zaman sekarang sulit menemukan orang yang umurnya panjang. Pola hidup dan makanan menjadi faktor pendeknya usia rata-rata manusia abad ke-21. Seorang psikolog pernah menyampaikan hasil penelitian bahwa usia wanita lebih lama dibandingkan pria. Apa rahasianya? Selain kekuatan fisik wanita untuk jangka panjang, mungkin 2 kisah berikut akan mengurainya.

Keluarganya tidak tahu pasti berapa usia kedua nenek ini. Yang mereka ketahui anak-anaknya sudah mempunyai banyak cucu (baca: cicit). Cucu-cucunya sering mendengarkan kisah perjuangan mereka saat hidup di masa penjajahan Belanda. Bahkan di antara anak-anaknya, sudah ada yang meninggal dunia terlebih dahulu. Usia mereka berdua diperkirakan mendekati satu abad.

Nenek pertama, panggilannya “Nyak Iyum”. Salah seorang cucunya menceritakan betapa rajinnya sang nenek berpuasa. Jangankan di bulan Ramadhan, puasa Senin-Kamis rutin dikerjakannya. Beliau sangat anti membayar utang puasa dan fidyah karena jarang meninggalkan kewajiban tersebut. Hanya di Ramadhan terakhir dalam kehidupannya beliau tidak kuat puasa, itupun hanya 1-2 hari, dan karena sakit.

“Mbah Apah”, begitu beliau dipanggil cucu-cucunya. Nenek kedua ini juga amat rajin berpuasa. Beliau jarang sakit. Sakit cukup panjang dialaminya di hari-hari terakhir kehidupannya. Salah satu anaknya memberikan kesaksian bahwa beliau sakit karena terjatuh saat akan sahur puasa sunah. Ketika ditemukan anaknya, sang nenek sedang tergeletak dengan memegang segelas air minumnya (isinya tetap utuh).

Faktor usia tak menghalangi kedua nenek itu untuk terus berpuasa. Bisa jadi, puasalah yang membuat mereka panjang umur dan senantiasa sehat semasa hidupnya. Sungguh tepat sabda baginda rasul berabad-abad yang lalu “Puasalah, maka Kamu akan sehat!”.

Ingin sehat dan panjang umur? Yuk kita puasa!

Ya Allah, ridhai-lah amal shalih keduanya di masa hidupnya.

Konten ini telah dimodifikasi pada 13/08/12 | 04:37 04:37

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...