dakwatuna.com – Disepakati bahwa kenaikan harga kedelai yang terjadi saat ini disebabkan permainan para kartel. Kebijakan bebas bea masuk kedelai impor hanya mampu meredam gejolak kedelai dalam jangka pendek, namun tidak dapat menyelesaikan permasalahan dalam jangka panjang.
Demikian dikatakan anggota Komisi IV dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ecky Awal Mucharam, Jumat, 27/7, sebagaimana yang diberitakan Rakyat Merdeka Online.
“Sebagai langkah awal untuk menekan harga kedelai bisa saja (pembebasan bea masuk),” kata Ecky.
Tapi tidak cukup sampai disitu. anggota Badan Anggaran DPR itu mengingatkan pemerintah bahwa indikasi praktik kartel begitu kuat di balik gejolak harga kedelai.
“Tapi yang lebih penting lagi adalah membasmi indikasi praktek kartel dalam menentukan harga kedelai. Kenaikan harga yang terjadi saat ini jauh berlipat,” ujar dia lagi tanpa menyebut identitas kartel dimaksud.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman Subagyo mengatakan, mata rantai penjualan kedelai sangat panjang, sehingga banyak peluang permainan harga. Karena itu, dia meminta Menteri Pertanian Suswono tegas menindak para kartel ini. (ald/RMOL)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: