dakwatuna.com – Jakarta. Tak putus dirundung teror. Itulah yang dialami timses maupun relawan pasangan Hidayat Didik. Setelah beberapa waktu lalu diancam dengan senjata api, Kamis (21/6) dini hari sekitar pukul 01.00 wib rumah salah seorang anggota timses Hidayat Didik, Suryadi, di daerah Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal.
Bom molotov mengenai bagian belakang mobil Suryadi, yang diparkir di dalam pagar rumah. Akibatnya bagian belakang mobil, terutama cover ban serep rusak meleleh akibat terbakar bom molotov tersebut. Beruntung sejumlah warga mengetahui kejadian itu dan segera memadamkan api yang membakar bagian belakang mobil Suryadi, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar.
Menurut keterangan Suryadi, dia tidak tahu pasti siapa pelaku teror tersebut. Namun dari informasi yang dia dapat, pelaku dua orang dan mengendarai sepeda motor. Usai melempar bom pelaku melarikan diri dengan sepeda motor.
Bom molotov sendiri dibuat dari bensin yang dimasukkan ke dalam botol bekas air minum kemasan ukuran 500 ml dengan penyumbat kain. Hari ini Suryadi akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian terdekat. Dia menyerahkan pengusutan siapa pelaku pelemparan bom molotov itu kepada aparat yang berwenang.
Dia berharap, pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku teror. Sebab apa pun motifnya hal itu sangat membahayakan keamanan.
Suryadi sendiri dikenal sebagai ustad di wilayah tempat tinggalnya. Dia sangat aktif mensosialisasikan pasangan Hidayat Didik kepada masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Bahkan belum lama berselang ia menyelenggarakan acara sosialisasi yang menghadirkan sekitar seribu orang di daerah itu dengan mendatangkan cagub Hidayat Nur Wahid.
Tidak Terprovokasi
Menanggapi peristiwa tersebut Cagub Hidayat Nur Wahid menyatakan tindakan tersebut sebagai teror yang sangat serius. Karena itu dia meminta pihak keamanan untuk mengusut sampai tuntas, bukan saja pelaku, tetapi juga otak di balik teror itu. “Apapun motifnya, jelas ini tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Ini tindakan yang bisa dikategorikan biadab,” kata Hidayat di Jakarta.
Dia meminta agar timses, relawan, maupun kader-kader PKS untuk bersikap tenang dan tetap fokus pada kerja-kerja pemenangan pasangan Hidayat Didik. “Jangan terprovokasi aksi tersebut, karena itu memang yang diinginkan pihak-pihak yang tidak senang dengan kerja-kerja pemenangan pasangan Hidayat Didik,” imbuh dia. (ist)