dakwatuna.com
Lembaran-lembaran amal baik bagaikan kertas putih itu ingin ku kumpulkan
Ditumpuk dan harus ditumpuk agar terus menerus menumpuk
Wah… aku jadi senang rasanya
Tapi aku akan merasa takut, gelisah, sedih
Apabila lembaran-lembaran itu melayang satu persatu
Bagaikan tiupan angin sepoi atau tiupan topan
Aku sadar tiupan itu yang mengundang adalah diriku sendiri
Lembaran-lembaran jatuh yang harus aku pungut lagi adalah karena ulahku sendiri
Ya… karena ulahku, perbuatanku yang membuat Sang Penguasa alam ini terpaksa harus membuangnya
Faktor utama aku bernafas, berpikir, bersikap, berperilaku bukan untuk-Nya
Aku merenung, apakah semua ini akan telat?
Tidaklah telat untuk mengumpulkan lembaran-lembaran itu kembali karena aku tahu
Illahi adalah Maha Pengasih yang akan mengembalikan lembaran-lembaran itu
Apabila taubat nasuha jadi bukti penyesalan diri
Dan akan menumpuk lagi karena aku terlahir untuk gapai ridha Illahi
Illahi, aku ingin kaya akan tumpukan lembaran amal baik itu dalam hidupku
Ingatkan aku selalu Rabbi
Jika aku ingin tinggal di surga-Mu
Aku harus berkorban keras dalam setiap detik ku ntuk selalu ingat-Mu ya Rabbi
Agar dapat ku gapai kesucian hati
Hingga lembaran-lembaran amal baik itu akan ku miliki sebagai modal untuk gapai taman surgawi
Yang telah Kau janjikan pada hamba-Mu ini
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: