Para peserta aksi melakukan jalan mundur dalam longmarch-nya. Hal ini, menurut Humas Aksi, menjadi analogi tentang kemunduran Jakarta. Selain itu, beberapa peserta aksi juga membawa foto-foto yang menggambarkan keadaan nyata Kota Jakarta. Foto-foto yang dikalungkan di leher mereka itu terdiri dari foto-foto banjir, sungai kotor, kemacetan, kemiskinan, sampah, dan permasalahan lain milik Jakarta.
Di Balai Kota, mereka diterima dengan baik oleh Bapak Darwis, bagian Crisis Center Pemerintah Jakarta. Sedangkan Bapak Gubernur sedang tidak berada di lokasi dikarenakan oleh kepentingan lain di luar.
Aksi damai yang bertema “Gerakan KAMMI Peduli Jakarta” ini menyerukan dan mengajak masyarakat agar sama peduli terhadap Jakarta dengan segala pernik realita dan masalahnya. Sebab, Jakarta adalah milik kita bersama, Indonesia. Selain itu, para aktivis KAMMI juga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk lebih fokus dan serius menangani segala bentuk permasalahan Ibu Kota. “Jangan sampai Bapak Gubernur lebih fokus pada persiapan diri menuju pilkada ketimbang penyelesaian masalah Jakarta.” Kata Ni’amu Robby Fie Dhuha, Ketua Umum KAMMI Daerah Jakarta. (Endang Sriwahyuni/hdn)
Konten ini telah dimodifikasi pada 16/02/12 | 05:13 05:13