dakwatuna.com
Tidak perlu menutup hati nurani
Untuk menyatakan sebuah kebenaran
Tidak perlu!
Perbedaan menjadi bahan utama permusuhan
Karena kebenaran dan perbedaan adalah fitrah
Ego yang berlebihanlah…
Yang terkadang membuatnya menjadi sesuatu yang salah
Ego kita yang membuat kita terkadang sulit mengakui kebenaran
Padahal kebenaran itu tampak nyata
Ego jualah terkadang membuat sebuah pembenaran
Bahwasanya perbedaan sering kali menjadi alasan permusuhan
Fitrah manusia itu saling menyayangi
Maka sayangilah…
Seperti langit menyayangi bumi dengan sinar mentarinya
Ranting… daun… dengan bunganya
Pagi dengan embun bening di ujung daunya
Seperti aku dan kamu
Ya seperti kita…
Menyayangi karena Allah
Mencintai karena Allah
Jangan biarkan langit hitam selalu bergelayut di hatimu
Jangan biarkan kelam merajam tajam
Bukalah hatimu untuk menyayangi
Bukan untuk meng-hegemoni
Bukalah hatimu untuk cinta
Bukan untuk cinta
Biarkan mereka mengalir lembut
Mengisi setiap relung di hatimu
Menghapus semua noda dan kelam
Jadikanlah cerah berbinar
Sekali-kali coba kau dengarkan kicau burung
Yang terbang bebas di antara ranting-ranting
Yang membebaskan diri bersama angin yang menabuh daun-daun
Rasakan hembus angin yang menyentuh merabai
Kau tak akan percaya
Kau telah kembali pada titik yang semestinya
Siluet putih jingga…
Andai saja semua berawal dari sana
Tentu… akan ada banyak pelangi di hati kita
—
Semarang, Desember 2011
Konten ini telah dimodifikasi pada 11/12/11 | 23:05 23:05