dakwatuna.com – Indonesia mempunyai potensi pertanian yang luar biasa. Potensi yang besar jika tidak dimanfaatkan akan menjadi beban masyarakat. Salah satu potensi tersebut adalah bahwa di negeri ini memiliki Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian RI. Lembaga ini memiliki dua tugas yakni penelitian dan pengembangan dengan mengarah pada scientific based activity dan impact based activity. Badan Litbang juga selalu bersiap dengan kebijakan-kebijakan yang didasarkan pada hasil riset. Contoh terbaru yang telah di manfaatkan petani adalah bibit unggul “variatas padi inpari 13″ yang tahan terhadap hama wereng .
Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian Dr Haryono mengatakan , “Untuk mempercepat pemanfaatan produk-produk unggulannya ke masyarakat yang selama ini membutuhkan waktu relatif lama, sebagai contoh penemuan varietas padi unggulan di teliti di Balitbang selama 7 tahun lalu proses untuk sampai ke petani butuh waktu 4 tahun kemudian “. Badan litbang berinovasi agar melalui program “strategi diseminasi multi channel “ berupa:
Sosialisasi pemanfaatan bibit unggul melalui :
1. Lewat penyeluh pertanian di desa-desa.
2. Motivasi dari Pemimpin kepala daerah
3. Menjadikan Ibu-ibu rumah tangga sebagai motivator pertanian yang menyampaikan ke masyarakat pemanfaat hasil badan litbang dengan cara yang sederhana.
Untuk itulah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian RI menggandeng PP Salimah untuk melakukan gerakan bersama karena di yakini dengan bersama-sama bersinergi, dengan demikian power akan besar dan semakin besar. Dengan harapan masyarakat akan lebih cepat memanfaatkan bibit-bibit unggul hasil Badan Litbang Kementerian Pertanian. Salah satu realisasinya adalah Konsep Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Penandatanganan MOU kerjasama dilakukan oleh Kepala Badan Litbang : Dr Haryono dan Nurul Hidayati. SS. MBA , selaku Ketua Umum PP Salimah di lakukan pada Senin (10/10/’11) di kantor Balitbang Kementerian Pertanian Pasar Minggu disaksikan sejumlah karyawan Kementerian Pertanian dan pengurus PP Salimah.
Salimah yang telah tersebar di 30 provinsi Indonesia melalui kader-kadernya yang merupakan motivator perempuan akan mensosialisasikan “Konsep rumah pangan lestari ” dengan program:
1. Kemandirian pangan, ekonomi rumah tangga dan desa berbasis lokal .
2. Disertivikasi pangan berbasis lokal.
3. Konservasi tanaman di pekarangan rumah
4. Kebun bibit desa yang berfungsi sebagai stok bibit petani dan ke depan bisa berkembang menjadi bibit market
Nurul Hidayati mengatakan, “Kami memaknai MOU ini sebagai sebuah upaya positif dari pihak Balitbang melibatkan komponen masyarakat yaitu ormas Salimah dalam mensosialisasikan produk-produk dari Balitbang di tengah masyarakat khususnya komunitas perempuan. Hal ini kami maknai sebagai sebuah upaya peningkatan kualitas kehidupan masyarakat, terutama bagi perempuan, keluarga dan anak Indonesia. Amatlah relevan bagi Salimah untuk menyambut baik kerjasama ini, karena hal ini sejalan dengan visi kami yaitu menjadi ormas perempuan yang dinamis dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, keluarga dan anak Indonesia”.
“Salimah adalah ormas perempuan yang lahir pd tgl 1 maret 2000 dan saat ini telah hadir di 30 propinsi, 281 kokab dan 469 kecamatan serta sampai pada tingkat pedesaan. Memiliki sekitar 10.000 motivator volunteer dan sebagian besar dari mereka adalah lulusan perguruan tinggi. Kami berharap Salimah dapat menjadi sahabat perempuan Indonesia yang aktif dan dinamis dalam melakukan upaya-upaya pendampingan dan pembinaan di tengah komunitas perempuan Indonesia. Kami berharap dengan kerjasama ini, Salimah dapat turut melakukan upaya memediasi kebutuhan masyarakat untuk dapat memanfaatkan hasil karya dari para ahli di Balitbang ini yang diperuntukkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia”, ujar ibu Nurul Hidayati dalam pidato sambutannya. (salimah)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: