dakwatuna.com – Apakah maksud dari firman Allah SWT:
وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّن بُيُوتِكُمْ سَكَنًا
“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal.” (QS. An-Nahl: 80).
Jawabannya: Maksudnya bahwa rumah-rumah kita adalah tempat peristirahatan, ketenangan, dan tempat tinggal di kala lelah, dengannya kita berlindung dari teriknya panas, menusuknya hawa dingin, serangan binatang buas, tiupan angin, dan derasnya hujan. Maka rumah kita adalah tempat bernaung bagi kita, istri dan anak-anak. Dengan rahmat Allah SWT dan ketetapannya kita menemukan di dalam rumah kita tempat kembali dan beristirahat serta berlindung dari berbagai bahaya yang mengancam.
Jika Dia menghendaki Dia dapat membuat rumah kita tidak kuat bertahan dan kita harus berpindah-pindah karena tiupan angin yang terlalu kencang, atau karena petir dan tsunami, atau karena tanah longsor. Namun Allah SWT menjadikan rumah kita dapat bertahan dan kokoh berdiri.
Allah SWT telah memudahkan bagi kita alat-alat bangunan dan semua sarananya:
- Dia anugerahkan untuk kita akal yang berpikir merancang, dan merencanakan dan membuat arsitektur bangunan, memberikan mata yang kita gunakan untuk melihat, telinga untuk mendengar pengalaman dan informasi berharga. Dia pula yang memberikan tangan yang dapat bekerja, kaki yang dapat berjalan dan yang sangat penting adalah ilmu yang dengannya kita dapat mengatasi kesulitan.
- Allah SWT juga telah memudahkan kita memperoleh dan menggunakan bahan-bahan bangunan. Bagaimana bebatuan diambil dari gunung-gunung dan gunung pun tunduk tanpa perlawanan, begitu pula berbagai jenis kayu. Demikian pula halnya dengan tanah, besi, dan semen, semuanya telah ditundukkan untuk kita.
- Allah SWT menjadikan bumi (tanah) yang kita pijak ini sebagai tempat yang menetap dan stabil, tidak amblas atau guncang, rotasi dan revolusi bumi tidak membuat rumah kita beterbangan ke udara karena Allah SWT membekali bumi dengan gaya gravitasi.
اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ قَرَارًا
“Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap…” (QS. Al-Ghaafir: 64).
Perabot Rumah Tangga dan Tempat Tidur
Adakah nikmat Allah SWT yang lain terkait dengan tempat tinggal kita?
Jawabannya: Rumah tanpa tempat tidur dan perabot lainnya tidak akan lengkap sempurna. Allah SWT telah menyediakan semua bahan-bahan untuk tempat tidur kita dengan menumbuhkan pohon kapas di perkebunan, menumbuhkan rambut dan bulu di kulit ternak yang dengannya kita dapat membuat karpet, sajadah, seprei, bed cover, jaket, berbagai jenis pakaian bahkan kemah yang dapat kita gunakan melindungi tubuh kita dari udara dingin.
Di daerah padang pasir yang tidak terdapat bebatuan atau kayu kulit-kulit binatang dan bulunya berubah menjadi kemah, tempat tidur, perabot dan pakaian. Hal ini juga dilakukan oleh para prajurit yang tidak menetap di tempat tertentu (sering berkemah).
وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّن بُيُوتِكُمْ سَكَنًا وَجَعَلَ لَكُم مِّن جُلُودِ الْأَنْعَامِ بُيُوتًا تَسْتَخِفُّونَهَا يَوْمَ ظَعْنِكُمْ وَيَوْمَ إِقَامَتِكُمْ ۙ وَمِنْ أَصْوَافِهَا وَأَوْبَارِهَا وَأَشْعَارِهَا أَثَاثًا وَمَتَاعًا إِلَىٰ حِينٍ﴿٨٠﴾
“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu).” (QS. An-Nahl: 80).
Dengan tempat tidur, perabot rumah, bumi yang tenang dan laik huni serta rumah yang aman manusia benar-benar telah merasakan anugerah Allah SWT berupa ketenangan dan keamanan.
Tidakkah Anda menyaksikan:
- Hikmah dan kebijaksanaan yang nyata dalam penyiapan bumi agar dapat menjadi tempat yang tenang dan damai untuk ditinggali, bukan sebaliknya?
- Potensi fikriyah dan amaliyah yang amat besar yang telah diberikan Allah SWT kepada kita sehingga kita dapat memakmurkan bumi, membuat dan tinggal di dalam bangunan yang kokoh. Itu adalah saksi bahwa ada Pencipta yang Maha Memberi, Maha Pengasih dan Penyayang.
- Taskhir (ditundukkannya) semua makhluk yang ada di bumi untuk manusia adalah saksi bahwa dia adalah perbuatan Raja yang Menguasai dan Maha Berkehendak yang telah menjadikan anak Adam sebagai khalifah dan mengokohkannya di bumi.
- Tadbir (perencanaan dan pengaturan) yang tepat dan bijaksana dalam menyeimbangkan antara gravitasi bumi dengan kekuatan yang dapat melontarkan semua benda di permukaan bumi karena rotasinya, sehingga ia tidak terbang dan tetap tenang di posisinya. Ini adalah bukti bahwa ada Zat Maha Berkehendak, Maha Bijaksana, Maha Mengetahui dan Maha Kuasa.
- Taufir (penyediaan kecukupan) bahan-bahan untuk membuat tempat tidur, dan perabot rumah tangga dari tumbuh-tumbuhan dan kulit serta bulu hewan sehingga manusia dapat merasakan istirahat dan ketenangan. Itu semua adalah bukti perbuatan Zat yang Maha Mulia dan Penuh Kasih Sayang.
Renungkan
Siapakah Yang Maha Bijaksana Rabb kebijaksanaan itu?
Siapakah Maha Pemberi yang telah menganugerahkan semua potensi kepada manusia?
Siapakah Raja Yang Maha Berbuat di bumi yang telah menundukkan gunung, pohon, bebatuan dan makhluk lain untuk kepentingan manusia?
Siapakah Pengatur yang telah menyeimbangkan antara kekuatan yang melontarkan kita dari permukaan bumi akibat rotasi dengan gaya gravitasi?
Siapakah Maha Mulia dan Penuh Kasih Sayang yang telah menciptakan untuk manusia bahan-bahan perabot rumah tangga, tempat tidur dan menjadikan manusia mampu dengan mudah membuatnya?
- Apakah ia adalah berhala yang tak berakal dan tak bergerak?!
- Apakah ia adalah alam yang tidak dapat mengatur, dan tidak punya kehendak sedikit pun untuk dirinya?!
- Atau apakah ia adalah ketiadaan yang tak punya wujud sama sekali?!
- Atau apakah kebijaksanaan, anugerah, perbuatan, perencanaan dan kemurahan itu hanyalah bukti keberadaan Sang Maha Pencipta, Maha Bijaksana, Maha Pemberi, Maha Pemilik, Maha Berbuat, Maha Mengatur, Maha Mulia, dan Maha Penuh Kasih Sayang… Dialah Allah SWT.
(hdn)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: