dakwatuna.com – Hidup di pengungsian sungguh tidak mengenakan, berbaur dengan ratusan orang bahkan ribuan dengan berbagai karakter dan watak. Sarana prasarana yang terbatas ,makan harus antri, ke belakang antri ,tidur beralaskan seadanya mungkin tikar saja tidak kebagian. Kegiatan pasti tidak ada sehingga pemikiran bisa ke mana-mana mungkin ke lokasi tempat tinggal yang ditinggalkan, sehingga secara tidak langsung mendorong pengungsi untuk pulang ke daerah asal yang masih berbahaya.
Salah satu alternatif untuk mengurangi kejenuhan tersebut adalah dengan membaca bacaan-bacaan ringan, seperti majalah ,buku-buku cerita dan sebagainya. Dengan tersedianya bacaan ini maka akan mengurangi kejenuhan para pengungsi di lokasi pengungsian, selain mengurangi kejenuhan juga bisa menambah pengetahuan dan wawasan.
Dengan pertimbangan tersebut maka bagi para dermawan yang mempunyai majalah bekas maupun buku bekas bisa menyumbangkan ke lokasi posko-posko pengungsian gunung Merapi yang ada. Mari bantu saudara kita yang baru terkena musibah di lokasi pengungsian.
Hikmah: Barangsiapa dibukakan baginya pintu kebaikan (rezeki) hendaklah memanfaatkan kesempatan itu (untuk berbuat baik) sebab dia tidak mengetahui kapan pintu itu akan ditutup baginya. (HR. Asysyihaab)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: