dakwatuna.com – Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman kembali meningkatkan provokasinya dimana ia meminta apa yang disebutnya sebagai pertukaran wilayah dan populasi antara Israel dan Otoritas Palestina. Sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa posisinya sehubungan dengan konstruksi di pemukimanitu belum berubah.
Lieberman mengatakan bahwa penolakan para pemimpin Palestina dan Liga Arab untuk mengakui Israel sebagai negara Yahudi menetapkan untuk menangani masalah warga Arab di Israel dalam rangka negosiasi itu.
Dia menambahkan bahwa prinsip yang harus ditujukan ke Israel itu tidak didasarkan pada persamaan tanah untuk perdamaian, tetapi didasarkan atas kawasan penduduk, demikian seperti dilansir Aljazeera, Ahad (19/9).
Lieberman menyatakan dalam sebuah pernyataannya sebelum pertemuan mingguan kabinet Israel hari Ahad keamrin bahwa Israel terus menghindari untuk membahas isu Arab di Israel dan sudah waktunya untuk pertimbangan dalam negosiasi.
Dikatakan pula bahwa seorang anggota Knesset wanita Hanin zaba danmereka yang bersimpati dengan pihak lain, mereka itu harus harus hidup dalam wilayah Gaza.(milyas/aljzr/knrp)
Konten ini telah dimodifikasi pada 21/09/10 | 01:13 01:13