Dalam pernyataannya yang dikeluarkan biro penerangan, Kamis (19/8) Hamas menyatakan, sehubungan dengan peringatan ke 41 tahun peristiwa terbakarnya Masjid Al-Aqsha oleh seorang Zionis Australia, Michael Rohan pada 21 Agustus 1969, dengan ini Hamas menegaskan, hingga kini Al-Aqsha masih terancam setrategi dan penghancuran oleh kelompok Zionis yang berupaya membangun haikal (kuil) ketiga di atas reruntuhan masjid Al-Aqsha.
Oleh karena itu, Hamas menyerukan semua media intensive membongkar kejahatan demi kejahatan yang dilakukan Zionis terhadap Masjid Al-Aqsha yang hingga kini terus berlangsung, bahkan intensitasnya bertambah tinggi. Seperti pengumuman pemerintah Israel yang menyatakan, tahun 2010 ini sebagai tahun mobilisasi umum ke Al-Quds.
Hamas menyerukan semua media melakukan tanggung jawabnya melindungi dan menolong Al-Quds serta tempat-tempat sucinya seperti masjid Al-Aqsha, melalui pengenalan, blow up berita dan penyebaran informasi tentang kedudukan al-Quds bagi kaum muslimin.
Dalam pada itu, Hamas juga meminta kebohongan klaim Zionis yang berusaha mengubah hakikat sejarah dan agama serta tempat-tempat suci ummat segera diungkap di media. Media diminta memblow up efek bencana dari diberlakukannya perdamaian politik dalam masalah ini yang tidak memberikan apa-apa kecuali tertutupinya kejahatan Zionis terhadap Al-Quds dan tempat sucinya.
Hamas meminta media berperan aktiv dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya peran lembaga Islam dalam melindungi Al-Aqsha serta tempat sucinya di Al-Quds sebagai warisan budaya Islam dunia. (asy/pip)