dakwatuna.com – Fi’il M S D bentuknya persis seperti fi’il mudhare’ biasa, namun dengan satu tambahan huruf yaitu huruf “ب “ sebelum huruf mudharo’ah misalnya :
Fi’il : قال MBnya :يِقول (yi’uul) dengan ya’ yang dikasrohkan. MSDnya : بيقول (bi’ull). Mudah kan?!
Sedangkan untuk fi’il mudhare’ yang mulai dengan همزة الوصل seperti : أكتب ، أضرب ، أدحرج, dibaca tanpa menyebut hamzahnya menjadi : باكتب
(baktub) bukan ba’aktub.Coba kawan-kawan praktekkan sendiri pada kata-kata : يعوم ، يضرب ، يذاكر، يقرا ، يأكل ، يروح
Nah, sekarang waktunya untuk menjawab pertanyaan: kapankah kita menggunakan fi’il MB dan fi’il MSD?
Fi’il MB biasanya digunakan untuk menjawab pertanyaan: “apakah kamu bisa?” Sedangkan fi’il MSD digunakan untuk menjawab pertanyaan: “apa yang sedang kamu lakukan ?”
Perhatikan dialog ini:
جمال : إنت تعرف تعوم ياحمد؟
Enta ti’raf te’uum yAhmad?
Ahmad, bisa berenang ga lo?
أحمد : أيوة أنا أقدر أعوم ، ليه ؟
Away ana a’adar a’uum, leih?
Iya gue bisa. Emang kenapa ?
جمال : أصلي شايف أخوك عمال بيشوح بإيدو ، باين عليه بيغرق!
Asli syaif akhuuk ammal bisyawwah be’iiduh, bayin alieh biyeghra’!
Soalnya gue liat adek lo lagi melambaikan tangannya, keliatannya dia (sedang) tenggelam!
Keterangan :
1. Jamal menggunakan fi’il MB “ تعوم ” dalam pertanyaannya kepada Ahmad.
2. Fi’il يسبح tidak digunakan dalam BAm. Tapi yang digunakan adalah يعوم .
Sekarang coba kawan-kawan bertanya dengan BAm:
“apa yang kamu sedang lakukan ?”
Terjemah BAm-nya :
إنت بتعمل إيه ؟
Jawabnya :
أنا باقرا كتاب (ana ba’ro kitab)
Tolong perhatikan:
1. Kata أنت, dalam BAm dikasrohkan alifnya menjadi إنت. Sedangkan kata بتعمل dipakai sebagai pengganti dari kata تفعل yang tidak lagi digunakan dalam BAm.
2. Fi’il باقرا (ba’ro) -bukan ba’ara yang artinya sapi- , adalah fi’il MSD yang asalnya أقرأ.
— Bersambung
(hdn)
Konten ini telah dimodifikasi pada 27/07/10 | 00:57 00:57