dakwatuna.com – Al-Quds, Syaikh Jamal Abul Haija, pemimpin senior Hamas yang saat ini ditahan di penjara Zionis Israel, menegaskan bahwa para tahanan merasa khawatir atas kondisi al-Quds akibat berlanjutnya proyek yahudisasi yang dilakukan penjajah Zionis Israel yang terus meningkat di kota suci al-Quds. Dia menyerukan kepada rakyat Palestina, lembaga-lembaga resmi dan ormas baik dalam maupun luar negeri untuk bergerak menyelamatkan “kota langit” sebelum terlambat.
Abul Haija menjelaskan bahwa pengunduran diri Hatim Abdul Qadir, menteri urusan al-Quds di “pemerintahaan” inkonstitusional pimpinan Salam Fayyad di Tepi Barat karena alasan yang disebutnya “melalaikan kondisi al-Quds.”
Dia menegaskan bahwa al-Quds mengalami eskalasi proyek yahudisasi dari otoritas penjajah Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya. Melalui pengusiran warganya, penghancuran rumah-rumah mereka, memukimkan warga Yahudi ekstrim di perkampungan mereka (warga al-Quds), mengepung al-Quds dengan tembok pemisah rasial dan mengisolasinya dari warga Palestina pinggiran dan desa-desa sekitarnya.
Abul Haija, anggota senior pimpinan gerakan tahanan Hamas di penjara Israel yang divonis 9 kali seumur hidup, menegaskan bahwa al-Quds harus menjadi prioritas perhatian Palestina. Karena posisi spiritual, nasional, dan agama bagi orang-orang Palestina dan dunia Islam. (seto/ip)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: