dakwatuna.com – Aktivis dakwah dari Maroko yang bermukim di Brazil, Shadiq Al-Utsmani mengungungkapkan bahwa internet merupakan sarana paling efektif dalam menjalankan dakwah di Negara Latin ini, di mana luas negara Brazil hampir separoh dari wilayah Amerika Selatan.
Beliau juga menganjurkan agar para aktivis dakwah tidak merasa cukup dengan dakwah di atas podium, tidak merasa cukup dengan khutbah Jum’at, yang secara umum pesertanya terbatas di masjid saja.
Dalam wawancara dengan islamonline, beliau yang juga sebagai Direktur Urusan Islam di Islamic Centre Amerika Latin di Brazil ini, menambabhkan bahwa kendala yang menghalangi tersebarnya dakwah adalah luasnya wilayah di Brazil. Bisa dibayangkan, seorang da’i harus menempuh perjalanan 3 jam untuk menyampaikan khutbah di satu kota. Untuk luar kota atau luar wilayah, bisa menghabiskan waktu 12 jam perjalanan.
Beliau juga memaparkan kelebihan internet, bahwa menggunakan fasilitas internet di negeri kami ini dalam rangka untuk menyebarkan kebaikan, menganjurkan akhlak yang baik, dan mencontohkan interaksi yang seimbang dan adil dengan setiap manusia adalah sarana dakwah yang efektif, bahkan lebih efektif dari ceramah, kajian dan khutbah Jum’at.
Beliau menambahkan, akan tetapi kebanyakan dari aktivis dakwah lupa sarana ini. Jika umat muslim di Berazil mampu menghadirkan agamanya dengan efektif dan mampu mempraktekkannya dalam kehidupan keseharian di negara Brazil, pasti Islam akan menjadi agama yang paling banyak tersebar. Pada kenyataannya, ini belum terjadi, sehingga populasi umat muslim di Brazil tidak sampai satu persen dari total penduduk seratus sembilan puluh juta penduduk.
Shadiq Al-Utsmani kembali menegaskan, agar para aktivis dakwah tidak merasa cukup dengan dakwah di atas podium, tidak merasa cukup dengan ceramah, yang secara umum pesertanya terbatas di masjid atau suatu tempat tertentu saja. Namun juga menggunakan sarana internet untuk menyebarkan Islam.
Data geliat umat muslim di Brazil yang disampaikan beliau; saat ini ada 120 masjid yang tersebar di seluruh Brazil, ditambah dengan berbagai Islamic Center, organisasi keislaman dan lembaga amal Muslim. Di Sao Paulo, ibukota Brazil, terdapat 10 masjid salah satunya masjid pertama di Amerika Latin yang dibangun tahun 1929.
Data Islamic Brazilian Federation menyebutkan, jumlah warga Muslim di Brazil saat ini sekitar 1,5 juta orang. Kebanyakan Muslim Brazil berasal dari Suriah, Palestina dan Lebanon yang sudah menetap di Brazil sejak Perang Dunia I. (io/ut)
Konten ini telah dimodifikasi pada 28/05/09 | 15:01 15:01