Rata-rata kaum wanita pada masa Rasulullah SAW tidak ketinggalan memberikan kontribusi, peran dan tanggungjawab mereka, mereka ikut berlomba meraih kebaikan, meskipun mereka juga sibuk sebagai ibu rumah tangga. Mereka ikut belajar dan bertanya kepada Rasulullah SAW.
Baca selengkapnya »Wanita-Wanita Pengukir Sejarah (bagian ke-5): Zainab binti Khuzaimah
Nama lengkapnya Zainab binti Khuzaimah bin Harits. la digelari dengan Ummul Masakin (ibu orang-orang miskin). la termasuk orang yang mula-mula masuk Islam.
Baca selengkapnya »Wanita-Wanita Pengukir Sejarah (bagian ke-4): Hafshah binti Umar bin Khatthab
Nama lengkapnya Hafshah binti Umar bin Khaththab. Lahir di Mekkah tahun 18 sebelum hijrah. Rasulullah melamar Hafshah kepada ayahnya Umar bin Khaththab, lalu Beliau menikahinya tahun 3 H. Rasulullah pernah bermaksud menceraikan Hafshah, tapi Jibril mengatakan kepada Beliau, "Jangan kamu ceraikan dia, sesungguhnya dia adalah wanita yang gemar berpuasa dan menunaikan shalat (malam), dan sesungguhnya dia adalah istrimu di surga."
Baca selengkapnya »KHARISMA Peringati Hari Kartini dengan Seminar Online
KHARISMA Women and Education merupakan sebuah organisasi perempuan Indonesia di Jerman, yang mengupayakan pengembangan kualitas diri perempuan Indonesia di Jerman khususnya dan secara luasnya perempuan Indonesia di berbagai belahan dunia. Kharisma bertujuan tidak hanya memberikan manfaat kepada kaum wanita tetapi juga masyarakat secara luas. KHARISMA Women and Education berdiri sejak tahun 2001 yang diprakarsai oleh mahasiswi dan kalangan perempuan Indonesia. Salah satu program rutin KHARISMA yakni Seminar Online atau biasa disingkat Semol, program ini diselenggarakan tiap dua bulan sekali secara online serta menghadirkan berbagai macam tema dari narasumber yang kompeten di bidangnya.
Baca selengkapnya »Wanita-Wanita Pengukir Sejarah (bagian ke-3): Aisyah binti Abu Bakar
Nama lengkapnya Aisyah binti Abi Bakar bin Utsman, biasa dipanggil Ummu Abdillah, dan digelari Ash-Shiddiqah (wanita yang membenarkan). la juga masyhur dengan panggilan ummul mukminin, dan Al-Humaira', karena warna kulitnya sangat putih.
Baca selengkapnya »Wanita-Wanita Pengukir Sejarah (bagian ke-2): Saudah binti Zam’ah
Nama lengkapnya Saudah binti Zam'ah bin Qais. Ia masuk Islam bersama suaminya, Sakran bin Amr, di masa awal dakwah Islam. la ikut berhijrah ke Habasyah (Ethiopia). Suaminya meninggal di Mekah setelah ia pulang dari Habasyah bersama kaum muslimin. Ia berpostur tubuh tinggi dan kurus. la terkenal suka berkelakar, bercanda, dan humor. la adalah wanita yang suka berderma.
Baca selengkapnya »Wanita-Wanita Pengukir Sejarah (bagian ke-1): Khadijah RA.
Nama lengkapnya Khadijah binti Khuwailid bin As’ad bin Abd Al Uzza’. Ia dilahirkan di Makkah tahun 68 sebelum hijrah. Ia adalah wanita yang sukses dalam perniagaan, seorang saudagar wanita terhormat dan kaya raya. Pada masa jahiliyah ia dipanggil Ath Thaharoh (wanita suci) karena ia senantiasa menjaga kehormatan dan kesucian dirinya. Orang-orang Quraisy menyebutnya sebagai pemimpin wanita Quraisy.
Baca selengkapnya »Urgensi Tarbiyah Bagi Wanita Muslimah (bagian ke-2)
Seorang muslimah yang terbina akan memahami posisi dirinya sebagai mitra suami dalam menjalankan tugas dakwah. Maka ia akan berusaha bahu membahu dalam melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar, baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakatnya. Ia akan memahami betul bagaimana menjadi seorang istri yang shalihah, yang senantiasa taat kepada suami dalam kebaikan, menjaga kehormatan dan harta suami, serta menyenangkan bila dipandang.
Baca selengkapnya »Urgensi Tarbiyah Bagi Wanita Muslimah (bagian ke-1)
Muslimah merupakan komponen dalam keluarga dan masyarakat yang sangat menentukan perannya dalam membentuk generasi dan menciptakan peradaban. Sejarah telah mencatat, sejak zaman nabi Adam, hingga nabi yang terakhir nabi kita Muhammad SAW, banyak kita dapatkan kisah betapa muslimah (wanita) di sekitar para nabi sangat berperan di dalam membantu tugas dakwah para nabi.
Baca selengkapnya »Tiga Perawat Akan Dipecat karena Berjilbab
Wajah tiga perempuan ini begitu tenang. Ada keyakinan yang sedang mereka perjuangkan. Meski, untuk itu mereka harus membayar mahal: dipecat setelah 15 tahun mengabdi. Suharti, Sutiyem dan Wiwin Winarti tak banyak bicara. Senin siang (7/11), ketiga wanita ini mendatangi Komnas HAM. Mereka sedang memperjuangkan keyakinannya: jilbab.
Baca selengkapnya »