Pemberontak Syiah Hutsi di Yaman ternyata mengeksploitasi lebih dari 25 ribu anak-anak. Mereka dipersenjatai untuk dikerahkan dalam front-front perang melawan pasukan sipil pendukung pemerintah yang sah, dan pasukan koalisi Arab.
Baca selengkapnya »Benarkah Mas Kawin Alat Eksploitasi Perempuan?
Mas kawin adalah alat eksploitasi perempuan hanya terjadi pada masyarakat sekuleristik, liberalistik, yang menstandarkan seluruhnya pada materi. Sehingga perempuan hanya dijadikan komoditas yang dapat dibeli oleh laki-laki. Sedangkan dalam Islam pernikahan adalah satu syariat yang dapat menjaga kehormatan dan kemuliaan perempuan, pernikahan dalam Islam telah memposisikan hubungan suami istri adalah hubungan persahabatan, bukan hubungan atasan bawahan atau hubungan majikan dan pekerja.
Baca selengkapnya »Pesan Dari Sudut Bis Kota, Eksploitasi Intelektual, dan Perang Pemikiran
Konsep “perang” kini bertransformasi menjadi lebih elegan. Hari ini perang tidak harus menumpahkan darah, atau menghilangkan nyawa orang lain. Arena peperangan kini sudah berubah menjadi adu konsep, adu pemikiran, adu idealisme. Sesuatu yang dalam istilah Islam Kontemporer disebut sebagai istilah “Ghazwul Fikri” atau perang pemikiran memang dianggap strategi yang paling baik untuk melemahkan Islam dari dalam. Efek kekalahan yang begitu menyakitkan di “Perang Salib” membuat musuh-musuh Islam berpikir bahwa melawan Islam dengan kekuatan pedang adalah suatu hal yang sia-sia. Tak ada yang mampu mengalahkan konsep jihad yang begitu melangit dalam dunia Islam. Kini mereka melancarkan sebuah bentuk modern dari “perang salib”, yaitu perang pemikiran, sebuah konsep yang mampu menghancurkan sendi-sendi Islam dari dalam.
Baca selengkapnya »DPR: Miss World Tak Datangkan Keuntungan Apa-Apa
Meski Indonesia bukan negara Islam, namun kegiatan kontes kecantikan ratu sejagat ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai bangsa Indonesia yang mengedepankan rasa saling menghargai antar sesama.
Baca selengkapnya »Saat Bola Membidik Perempuan
Demi memperbesar perputaran uang, dimunculkan prensenter sepak bola perempuan untuk mendobrak maskulinitas sepak bola. Eksploitasi terhadap perempuan ini belakangan semakin banyak yang menyadarinya. Tahun lalu saja, KPI menerima sejumlah pengaduan dari masyarakat terkait busana presenter kuis sepak bola. Koordinator Bidang Isi Siaran KPID Jabar Nursyawal, menyatakan bahwa menurut publik, cara berpakaian para presenter tersebut telah melanggar norma di masyarakat.
Baca selengkapnya »